MUDIK, biasa
didefiniskan dengan berkunjung ke kampung halaman untuk bertemu sanak famili yang
identik dilakukan saat menjelang Idul Fitri. Ya apalagi kalau bukan untuk silaturahmi
dan Quality Time bersama keluarga
besar di hari nan fitri ini. Mayoritas warga indonesia melakukan kegiatan mudik,tak
terkecuali dengan aku Mahasiswa perantauan yang jauh dari orang tua.
Tepat pada tanggal
20 juli 2014 UAS berakhir, pertanda liburan telah tiba dan mudik adalah tujuanya.
Segera kunyalakan laptopku, kutancapkan modem Smartfrenku serta kukoneksikan. Koneksi
internet memang sudah menjadi kebutuhan khusus para Mahasiswa. Selain untuk
mencari referensi tugas, koneksi internet juga biasa digunakan mahasiswa
perantau untuk reservasi tiket transportasi mudik secara online, entah itu
jalur darat,laut ataupun udara. Aku lebih memilih menggunakan Kereta Api untuk
mudik, karena selain cepat harganyapun terjangkau.
Segera reservasi kulakukan, setelah itu langsung kutuju mini market terdekat untuk menyelesaikan pembayaranya, dan alhasil bukti pembayaran tiketpun sudah ada ditangan.
Segera reservasi kulakukan, setelah itu langsung kutuju mini market terdekat untuk menyelesaikan pembayaranya, dan alhasil bukti pembayaran tiketpun sudah ada ditangan.
21 Juli 2014, hari inilah tiketku
berlaku. Segera kupersiapkan segala barang bawaan,tidak lupa laptop dan modem
Smartfrenku. Setelah membersihkan kamar kost, aku berangkat menuju stasiun
Cirebon. Oh ya, aku adalah mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta
yang berada di Indramayu dan aku berasal dari Kediri. Setelah sampai di stasiun
Kejaksan cirebon, 40 menit kemudian kereta Senja pun datang, itulah kereta yang
akan mengantarkanku ke kota kediri tercinta.
Aku segera memasuki kereta dan mencari tempat duduk yang tertera di
tiket. 15 E, adalah nomer tempat dudukku. Setelah meletakkan tas di bagasi
kereta akupun duduk. “Fyuuh lega rasanya kalau sudah ada didalam kereta” kataku
dalam hati. Perjalanan Cirebon-Kediri yang kurang lebih 12 jam itu memang
sungguh membosankan, tapi beruntung sekali aku membawa laptop dan modem
Smartfrenku yang anti lelet. Browsing, Chating, hingga gaming bisa kulakukan
dengan modem kesayanganku ini. Modem SMARTFREN CE682 adalah tipe modem
pemberian ayahku 3 tahun silam.
Meskipun versi lama koneksinya sama sekali tidak mengecewakan, awet dan penuh kenangan. Kenangan? Ya modem smartfren inilah yang telah membantu serta menemaniku menyelesaikan laporan dan segala tugas-tugas studi.
Waktu menunjukan pukul 3 pagi, dari kesekian banyak mata penumpang hanya beberapa mata yang masih belum terpejam,salahsatunya adalah mataku yang masih berkutat pada layar laptop. Pada saat itu aku sedang tergiur oleh hadiah kuis dari Smartfren dengan tantangan menceritakan pengalaman mudik bareng Smartfren, hadiahnya adalah Andromax Tab 8.0.
Wow, seketika aku membayangkan menjadi salahsatu pemenangnya dan mendapatkan tab tersebut, tidak perlu lagi rasanya berat-berat membawa laptop untuk memenuhi kebutuhan internet saat bepergian, ya karena Hp milikku tidak bisa melakukan itu. Wah sungguh senangnya jika bisa mendapatkan Andromax Tab 8.0.
Namun Tiba-tiba pak masinis datang untuk mengecek tiket dan secara langsung membuyarkan lamunanku. Kesal sekali rasanya. Setelah dicek, tidak sengaja kulihat pada tiket dan disitu tertera pukul 5 pagi kereta sampai di kota kediri, sialnya rasa kantuk sudah mulai datang dan tanggung rasanya untuk tidur karena 2 jam lagi sampai, maka dari itu tetap kupaksakan mata ku terjaga karena takut kelewatan stasiun.
Pukul 4 pagi alarm harian di HP ku berbunyi, dan segera kumatikan. Matahari mulai terbit, udara dingin pagi mulai terasa dan membuat kaca kereta berembun.
Pemandangan sawah remang-remang mulai terlihat, ku pandangi, melamun sembari melawan rasa kantukku yang sudah sangat-sangat maksimum. Semakin lama melamun, dan semakin kuat juga kukerahkan tenaga untuk menghalau rasa kantukku.
“Mas-mas.. Sepure wis mandeg mas”. Suara pria berbahasa jawa mengaggetkanku, Sontak aku terbangun. Ternyata mas-mas yang membangunkanku adalah tukang bersih-bersih kereta. Dan jengjeeeeeet, aku ketiduran dan sekarang aku berada di stasiun pemberhentian akhir, di kota Malang.
Meskipun versi lama koneksinya sama sekali tidak mengecewakan, awet dan penuh kenangan. Kenangan? Ya modem smartfren inilah yang telah membantu serta menemaniku menyelesaikan laporan dan segala tugas-tugas studi.
Waktu menunjukan pukul 3 pagi, dari kesekian banyak mata penumpang hanya beberapa mata yang masih belum terpejam,salahsatunya adalah mataku yang masih berkutat pada layar laptop. Pada saat itu aku sedang tergiur oleh hadiah kuis dari Smartfren dengan tantangan menceritakan pengalaman mudik bareng Smartfren, hadiahnya adalah Andromax Tab 8.0.
Wow, seketika aku membayangkan menjadi salahsatu pemenangnya dan mendapatkan tab tersebut, tidak perlu lagi rasanya berat-berat membawa laptop untuk memenuhi kebutuhan internet saat bepergian, ya karena Hp milikku tidak bisa melakukan itu. Wah sungguh senangnya jika bisa mendapatkan Andromax Tab 8.0.
Namun Tiba-tiba pak masinis datang untuk mengecek tiket dan secara langsung membuyarkan lamunanku. Kesal sekali rasanya. Setelah dicek, tidak sengaja kulihat pada tiket dan disitu tertera pukul 5 pagi kereta sampai di kota kediri, sialnya rasa kantuk sudah mulai datang dan tanggung rasanya untuk tidur karena 2 jam lagi sampai, maka dari itu tetap kupaksakan mata ku terjaga karena takut kelewatan stasiun.
Pukul 4 pagi alarm harian di HP ku berbunyi, dan segera kumatikan. Matahari mulai terbit, udara dingin pagi mulai terasa dan membuat kaca kereta berembun.
Pemandangan sawah remang-remang mulai terlihat, ku pandangi, melamun sembari melawan rasa kantukku yang sudah sangat-sangat maksimum. Semakin lama melamun, dan semakin kuat juga kukerahkan tenaga untuk menghalau rasa kantukku.
“Mas-mas.. Sepure wis mandeg mas”. Suara pria berbahasa jawa mengaggetkanku, Sontak aku terbangun. Ternyata mas-mas yang membangunkanku adalah tukang bersih-bersih kereta. Dan jengjeeeeeet, aku ketiduran dan sekarang aku berada di stasiun pemberhentian akhir, di kota Malang.
Dengan rasa gemetar, takut,gelisah,galau sekaligus bingung kuangkat
barang bawaanku menuruni kereta. Suasana stasiun masih sepi ,hanya terlihat staff keamanan stasiun yang sedang berdiri didepan
pintu keluar, langsung ku hampiri beliau dan dengan nada pasrah kujelaskan
kejadian yang menimpaku. Kemudian, staff
tersebut memberikan solusi agar naik kereta Brantas tujuan kediri saja pada jam
9 pagi nanti. Lega rasanya mendengar ucapan bapak staff tadi. Setelah
mengucapkan terimakasih, dengan langkah pasti aku segera menuju loket dan memesan tiket. Setelah
di loket Kupesan tiket pada staff penjaga loket dan segera kubuka tasku.
Jederrrrrrrrrrrrrrrr... Bumi gonjang ganjing pertir angin puyuh serasa bergemuruh di kepalaku. Lagi-lagi Sial! dompetku tertinggal dikosan. Lemas, dan tak berdaya hanya itu yang kurasakan di ruang tunggu depan loket. Tak tau lagi apa yang harus kulakukan, apalagi dengan HP ku yang sudah mati karena lowbet. Kulihat sekeliling stasiun yang masih sepi, namun sebuah tulisan “Payment Online” pada papan informasi memberiku suatu ide. Aha! Secercah cahaya ilham masuk keotakku, tiba-tiba aku teringat oleh rekeningku yang telah terkoneksi dengan Payment Online. Lagi-lagi koneksi internet sangat membantu, tentunya pada modem Smartfren kesayanganku. Dengan gesit kukoneksikan laptop dengan internet dan menuju website www.tiket.kereta-api.co.id , segera kupesan tiket dengan pembayaran Online dengan rekeningku yang sudah berbasis E-Banking.
Taraaaam, reservasi berhasil dan tiket pun akhirnya sudah ada ditangan. Allhamdulilaaaaah, Ingin rasanya bersujud syukur hehehe.
Jederrrrrrrrrrrrrrrr... Bumi gonjang ganjing pertir angin puyuh serasa bergemuruh di kepalaku. Lagi-lagi Sial! dompetku tertinggal dikosan. Lemas, dan tak berdaya hanya itu yang kurasakan di ruang tunggu depan loket. Tak tau lagi apa yang harus kulakukan, apalagi dengan HP ku yang sudah mati karena lowbet. Kulihat sekeliling stasiun yang masih sepi, namun sebuah tulisan “Payment Online” pada papan informasi memberiku suatu ide. Aha! Secercah cahaya ilham masuk keotakku, tiba-tiba aku teringat oleh rekeningku yang telah terkoneksi dengan Payment Online. Lagi-lagi koneksi internet sangat membantu, tentunya pada modem Smartfren kesayanganku. Dengan gesit kukoneksikan laptop dengan internet dan menuju website www.tiket.kereta-api.co.id , segera kupesan tiket dengan pembayaran Online dengan rekeningku yang sudah berbasis E-Banking.
Taraaaam, reservasi berhasil dan tiket pun akhirnya sudah ada ditangan. Allhamdulilaaaaah, Ingin rasanya bersujud syukur hehehe.
Setelah itu
kutuju mushola dekat stasiun untuk menunaikan sholat shubuh dan mengaji sebentar.
Sembari menunggu kedatangn kereta, lagi-lagi koneksi internet smartfrenku
sangat pas sekali rasanya untuk dimanfaatkan, game online terdengar begitu
cocok untuk mengisi waktu luang ini.
Saat asyik bermain, tidak sengaja kulihat jam tanganku sudah menunjukan pukul 8.45, seketika itu juga kereta Brantas datang. Setelah kereta berhenti kuangkat barang bawaanku untuk naik kedalam kereta.
Perjalanan Malang-Kediri ditempuh sekitar 2 jam, dan tepat pada pukul 11.15 sampailah di stasiun kota kediri tercinta.
Saat asyik bermain, tidak sengaja kulihat jam tanganku sudah menunjukan pukul 8.45, seketika itu juga kereta Brantas datang. Setelah kereta berhenti kuangkat barang bawaanku untuk naik kedalam kereta.
Perjalanan Malang-Kediri ditempuh sekitar 2 jam, dan tepat pada pukul 11.15 sampailah di stasiun kota kediri tercinta.
Disana sudah ada kakakku yang
menyambut dengan senyuman rindu dan menjemputku untuk pulang kerumah bertemu
dengan keluarga besar. Allhamdulilah akhirnya aku selamat sampai tujuan~
Mudik
lebaran tahun ini memang sangat mengesankan, ditambah dengan Laptop dan Modem
Smartfren kesayanganku yang sangat mambantu. Terimakasih Smartfreeeen. Senang,
sedih, bingung, takut,galau dan bahagia campur jadi satu menemani perjalanan mudik
kali ini. Hey,Ini cerita mudik lebaranku bersama Smartfren! Mana ceritamu?
#SEMANGATBERBAGI #SMARTFRENMUDIK
#SEMANGATBERBAGI #SMARTFRENMUDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar